Kamis, 16 September 2010


Mau mengirimkan barang atau dokumen? Sekarang, tidak perlu repot!
Setelah Sukses dengan Armada Pengangkut Penumpangnya, Kini PT Pahala Kencana Group Merambah Bisnis Pengiriman Barang  

Semakin maju sebuah negara, semakin maju pula kegiatan ekonominya. Kegiatan ekonomi pun tak bisa lepas dari hal transportasi, baik transportasi darat, laut maupun udara. Belakangan ini, guna memenuhi kebutuhan tersebut, banyak muncul perusahaan-perusahan ekspedisi. Secara harfiah, ekspedisi sendiri memiliki persamaan arti dengan pengiriman, yakni sebuah jasa pengantar dokumen, paket, barang, dan cargo, baik pengiriman domestik maupun internasional.  

Pada tahun 2003, PT Pahala Kencana Group pun mulai merambah ke bidang ekspedisi. Akhirnya tercetus nama Pahala Express yang salah satu cabangnya terletak di Jalan Matraman Raya no 66.

Pahala Express sendiri mengawali perjalanan usahanya tak luput dari peran Pahala Kencana. Awalnya, Pengiriman Pahala Express melalui bis Pahala Kencana, yang notabenenya adalah bis pengangkut penumpang. Kemudian, semakin lama Pahala Express pun mendapat kepercayaan masyarakat. Ya, seperti slogannya Your Trusted Partners.


LANGKAH AWAL

Setiap kita memulai usaha, pastinya kita akan dihadapkan pada rintangan. Nah, diperlukan niat dan keyakinan yang kuat untuk menghadapinya. Jangan hanya berpangku tangan, coba cari berbagai informasi tentang ekpedisi. Misalnya saja, bangun relasi dengan bis-bis antarkota antarprovinsi, jasa pengiriman di bandara dan pelabuhan.

Langkah selanjutnya adalah memetakan daerah. Sebelum memulai usaha ini, sebaiknya Anda melakukan survei di daerah tersebut. Bagaimana kondisi dan situasi di daerah tersebut, jenis barang apa yang biasa mereka kirim, siapa dan berapa banyak competitor “saingan” Anda di daerah tersebut.

Setelah tahap tersebut, lalu penentuan lokasi. Menurut Doli, supervisor promotion Pahala Express, “Penentuan lokasi bagi pemula yang akan membuka usaha ini sebaiknya memilih lokasi yang intensitasnya tinggi, misalnya jalan raya utama yang sering dilewati banyak orang, dekat dengan kegiatan bisnis. Lokasi harus memiliki luas areal yang cukup untuk armada saat mengangkat dan menurunkan barang kiriman. Lokasi haruslah strategis, artinya dekat dengan akses jalan tol, bandara, dan terminal.”

Selain itu, seorang yang akan membuka usaha ini idealnya di ruko yang penampilannya menarik. Sebaiknya pemula melakukan banyak promosi, entah melalui door to door, radio maupun media cetak.

Langkah berikutnya adalah menyiapkan armada. Armada berguna untuk pengiriman barang, minimal yang armada yang disiapkan, antara lain satu buah mobil box, satu buah mobil pick up, dan satu buah sepeda motor. Pemilihan armada sangat terkait dengan jenis medan yang sering dilalui dalam pengiriman barang. Misalnya kita sering mengirimkan barang di daerah pegunungan, jadi armada yang kita persiapkan adalah mobil-mobil yang mampu menjangkau wilayah tersebut.

Menurut Doli, jumlah investasi yang diperlukan untuk pemula usaha ekspedisi kurang lebih Rp50-100 juta, modal tersebut meliputi peralatan ekspedisi, komputer, timbangan, meja, dan sewa tempat. Modal tersebut belum termasuk penyediaan armada. Untuk keuntungan, pemilik ekspedisi biasanya dapat mengantongi 40%- 50% dari omset yang didapat. Selain itu, kita pun harus memiliki beberapa karyawan yang memiliki wawasan daerah, yang nantinya berguna saat pengirimin barang ke tujuan. 

STRATEGI
Ditengah persaingannya dengan perusahan ekspedisi yang lebih dulu lahir, seperti Tiki dan Pandu. Pahala Express tak jadi minder, segudang strategi telah dirancang oleh para pimpinan PT Pahala kencana Group. Orang-orang yang berkiprah di belakangnya adalah anak dari pendiri perusahan tersebut, yakni Hendro Tedjokusumo, Bambang Tedjokusumo, dan Ariawan Tedjokusumo. 

Beberapa langkah yang dilakukan adalah pendekatan personal ke perusahaan-perusahaan besar, maintenance pelanggan, promosi lewat penampilan gedung mereka, radio, dan media cetak.”Dan yang tak kalah penting adalah manajemen spritual, contohnya setiap rutin para karyawan melakukan doa bersama dan selalu menyisihkan 2,5 % dari pemasukan Pahala Express untuk menyumbang anak yatim dan fakir miskin,” tutur Andre, supervisior Pahala Express cabang Matraman.

Hingga saat ini, ekspansi Pahala Express pun cukup terbilang sukses, Pahala Express telah menambah cabang-cabang besarnya di Jakarta hingga 10 cabang. Tak hanya itu, mereka pun telah merangkul 30 agen di Jabotabek. 

Banyaknya agen sendiri tidak terlepas berkat kerja keras Pahala express sendiri dalam berpromosi dan memuaskan para konsumen dalam pengiriman barang. Setiap agen tersebut biasanya mereka kenakan biaya Rp5 juta sebagai jaminan agen untuk jangka waktu seumur hidup. Kemudian, setiap agen mendapat perlengkapan seperti timbangan kapasitas 100 kg, x-banner, neon box, seragam, promosi, dan pelatihan singkat dasar kargo.

Dari data yang didapat, rata-rata agen Pahala Express beromset Rp5 juta per bulan. Dari omset yang didapat, para agen mendapat keuntungan 15%-25% (jumlah persentase disesuaikan dengan omset agen sendiri). Dari kebanyakan agen, yang terbilang sukses adalah agen yang berlokasi di Rawamangun, omsetnya mencapai Rp100 juta per bulan. Agen Mangga Dua Squre yang mencapai Rp20 juta dan agen Pramuka. Dalam pengelolaan agen sendiri, pihak pahala Express pun terus melakukan pembinaan bagi agen-agennya. Pahala Express pun membuat sejumlah peraturan yang sifatnya untuk kebaikan agen. Misalnya saja, antara agen dengan yang lainnya harus berjarak minimal 10 km dan minimal luas counter 3x3 m.

Pelanggan Pahala Express adalah beberapa perusahan besar dan pedagang. Saat ini perusahan yang menjalin kerja sama adalah Pertamina, Departemen Kehakiman, Indosat, Bank BNI, dan Bakrie. Perusahan besar tersebut biasanya mengirimkan dokumen dan paket. Dari perusahan-perusahaan tersebut, Pahala Express mampu meraup pemasukan kurang lebih Rp150 juta per bulan. Sedangkan, para pedagang, biasanya mereka mengirimkan paket, pakaian, sepatu, spare part, perangkat komputer, sepeda motor, dan obat. Omset yang didapat mencapai Rp250-an juta, termasuk dari agen dan cabang Matraman sendiri.

Sedangkan, biaya operational dan gaji karyawan tiap bulannya mencapai 50% dari omset. Jadi, jika dilihat dari sisi keuntungannya, bisnis ekspedisi ini cukup menawarkan keuntungan yang cukup besar.

Dibalik berkembangnya usaha tersebut, Pahala Express cabang Matraman sendiri dibantu oleh 60 karyawan. Hingga saat ini, cabang Matraman sedikitnya memiliki sepuluh armada mobil, elf, dan delapan sepeda motor. Sejumlah armada tersebut digunakan untuk menjemput dan mengirimkan barang-barang yang ada di agen mereka yang tersebar luas di Jabotabek.

Menurut Doli, supervisior divisi promosi, Pahala Express memiliki keunggulan dibandingkan dengan perusahaan ekpedisi yang sejenisnya. Pahala Express memiliki harga yang lebih rendah dan tepat dalam pengiriman barang ke tempat tujuan. Hal ini berkenaan dengan adanya jasa pengiriman barang dengan bis Pahala Kencana yang keberangkatannya selalu terjadwal. Untuk masalah harga pengiriman, Pahala Express mematok tarif mulai dari Rp3600 per kg untuk pengiriman ke Bandung.

Sebagai tambahan lagi, Pahala Express menambah jenis produk penawaran untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Produk yang ditawarkan adalah International Courier (pengiriman internasional), Super Express (pengiriman sampai di hari yang sama), Prima Express (pengiriman barang dalam satu hari), Express Economics (pengiriman melalui bis AKAP), Reguler, dan Moving (jasa pindahan barang-barang rumah atau kantor). 
 
[Aswin Cahyadi]

ILUSTRASI BISNIS EKSPEDISI PAHALA EXPRESS CABANG MATRAMAN
Pendapatan 
Pemasukan rata-rata tiap bulan
Agen dan cabang                                  : Rp200-Rp250 juta
Perusahaan yang berlangganan          : Rp150 juta

Total Pendapatan                                  : Rp350 juta-Rp400 juta  
Pengeluaran
Biaya operational + gaji karyawan : 50 % dari omset

Rata-rata total pendapatan tiap bulan : Rp175 juta-Rp200 juta